TERIMAKASIH ANDA TELAH MENGUNJUNGI KAMI
RAPI KECAMATAN KOJA JAKARTA UTARA

Sabtu, 03 Juli 2010

Air Setinggi Dada Genangi Muarabaru


Jakarta  25-06-2010 14:25
Paska jebolnya tanggul milik PT Pelindo sejak empat hari lalu, pemukiman warga Muarabaru terendam air pasang (rob) hingga setinggi dada orang dewasa. Padahal, meski menjadi langganan terkena air pasang, tinggi muka air hanya sebatas 30-50 sentimeter saja. Warga berharap segera dilakukan perbaikan, agar tinggi muka air tidak menyulitkan aktivitas warga yang bermukim di sisi laut Jakarta ini.

“Setiap tahun kami sudah terbiasa terkena air rob. Ketinggiannya, paling setinggi betis orang dewasa. Namun, tadi pagi air rob naik mencapai satu meter atau setinggi dada orang dewasa. Untungnya, semua perabotan elektronik dan barang berharga lainnya sudah kami amankan sejak jauh-jauh hari,” ujar Suminto (41), warga RT 02/17, Muarabaru, Penjaringan, Jakarta Utara ketika ditemui beritajakarta.com, Jumat (25/6).

Pria yang telah 15 tahun tinggal di kawasan itu mengungkapkan, genangan rob memang sudah biasa terjadi setiap tahun. Namun, biasanya tidak akan berlangsung lama dan tinggi genangannya tidak lebih dari 10 sentimeter. "Tapi, karena tanggul PT Pelindo jebol, banjir yang terjadi semakin parah dan surutnya pun lama. Siang ini tingginya selutut orang dewasa, tapi bisa saja nanti sore akan tinggi lagi," katanya.

Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono, mengakui terdapat tanggul milik PT Pelindo yang jebol di kawasan itu. “Awalnya tanggul yang jeboh hanya sedikit, namun akibat tangan jahil, membuat tanggul itu semakin rapuh, ditambah dengan hantaman ombak yang membuat tanggul semakin jebol,” jelas Bambang Sugiyono.

Bambang mengatakan, untuk mengantisipasi semakin tingginya genangan rob, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan PT Pelindo. "Saat ini, Pelindo sudah melakukan pemasangan bronjong (karung berisi pasir). Untuk sementara bronjong itu bisa mengurangi masuknya debit air ke pemukiman warga. Ke depan, Pelindo akan membangun tanggul tersebut secara permanen," kata Bambang saat memantau langsung jebolnya tanggul yang berada RT 18/17 Muarabaru, Penjaringan itu.

Hingga saat ini, tenda pengungsian serta dapur umum juga telah siap didirikan. Namun, warga menolak untuk mengungsi karena menganggap genangan rob tersebut sudah biasa terjadi. Sementara itu, akibat tanggul yang jebol, sebanyak tujuh RT di kawasan Muarabaru terendam. Tujuh RT itu meliputi, RT 15, 14, 07, 18, 19, 17, dan 16 di RW 17.

Lurah Penjaringan, Jakarta Utara, Ali Mudasir, mengatakan, sampai saat ini, warga menolak mengungsi karena mereka sudah terbiasa digenangi air rob. “Kita tetap kirimkan bantuan berupa mie instan, air mineral, biskuit, serta obat-obatan, walaupun hingga saat ini kita belum menemukan warga yang terserang penyakit,” tandas Ali.
 Reporter: Jackson