TERIMAKASIH ANDA TELAH MENGUNJUNGI KAMI
RAPI KECAMATAN KOJA JAKARTA UTARA

Senin, 20 September 2010

DKI Siap Antisipasi Banjir Besar


DKI Siap Antisipasi Banjir Besar

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan terjadi banjir besar di wilayah DKI Jakarta pada akhir tahun nanti. Menurut hasil penelitian BMKG, banjir besar itu diakibatkan perubahan musim dari kemarau ke musim hujan sepanjang tahun ini yang berlangsung di ibu kota. Meski begitu, warga Jakarta diminta tetap tenang dan tidak khawatir yang berlebih, lantaran Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan berbagai upaya untuk meminimalisir banjir besar yang diprediksi akan terjadi di ibu kota pada akhir tahun nanti. Warga Jakarta juga diimbau untuk melakukan tindakan antisipasi yakni, dengan lebih memperhatikan kebersihan dan keindahan di lingkungannya masing-masing.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, menegaskan, pihaknya optimis mampu mengantisipasi prediksi yang dikeluarkan BMKG tersebut. “Saya dilahirkan bukan sebagai orang yang pesimis. Kami ditunjuk oleh rakyat Jakarta. Karena itu, kami berkewajiban untuk bisa mencegah peristiwa itu,” ujar Fauzi Bowo, di Balaikota, Senin (20/9).

Rasa optimismenya pun semakin tinggi, karena dirinya merupakan putra asli Betawi yang tentunya tidak akan tinggal diam membiarkan kota kelahirannya tenggelam oleh banjir yang terjadi. Untuk itu, dirinya mengaku akan mengerahkan segala kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya untuk bersama-sama dengan warga Jakarta mengatisipasi prediksi yang dikeluarkan BMKG tersebut. “Tentunya saya tidak bisa bekerja sendiri. Saya mengajak warga Jakarta untuk ikut bersama-sama mengantisipasi banjir dengan tindakan preventif. Ini merupakan kewajiban seluruh warga Jakarta,” kata Fauzi Bowo.

Salah satu tindakan preventif yang telah dilakukan Pemprov DKI Jakarta di massa kepemimpinan Fauzi Bowo ialah melakukan pengerukan sungai dan normalisasi saluran di seluruh wilayah DKI Jakarta secara sitematis dan terencana. Hasilnya, saat ini terdapat 72 segmen yang kondisinya kritis dan telah berhasil dikeruk. Bahkan, di tahun ini, Pemprov DKI Jakarta meneruskan program pengerukan terhadap enam segmen sungai di lima wilayah di ibu kota. Ini merupakan program unggulan dengan anggaran yang disediakan sekitar Rp 20 miliar yang diambil dari APBD DKI Tahun Anggaran 2010. Ditargetkan pengerukan enam sungai itu dapat rampung akhir tahun nanti.

Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, di tahun 2008 lalu, telah berhasil dikeruk enam segmen sungai yang kondisinya sudah kritis. Kemudian dilanjutkan pada tahun 2009 dengan pengerukan 66 segmen sungai. Selanjutnya tahun ini, PU DKI meneruskan dengan pengerukan enam segmen sungai di lima wilayah DKI Jakarta. Jika program pengerukan itu selesai, berarti sudah 78 segmen sungai di lima wilayah DKI Jakarta yang rampung dikeruk. Diharapkan program ini membawa dampak positif, setidaknya mampu menampung debit aliran air hujan dan mengurangi dampak banjir di ibu kota.

Keenam segmen sungai yang saat ini tengah dikeruk yaitu Kali Grogol, pengerukan dilakukan dari Jalan Palmerah hingga Jalan Kyai Tapa. Kemudian Kali Ciliwung, pengerukan dilakukan dari Jalan Manggarai hingga Jalan Matraman. Lalu Kali Penghubung Rawa Kerbau, pengerukan dilakukan dari Jalan Cempaka Putih hingga Jalan Letjen Suprapto, Kali Penghubung Kesehatan, pengerukan dimulai dari Jalan Cideng Timur hingga ke Jalan Tanahabang. Selanjutnya, Saluran Serdang, pengerukan dilakukan mulai Jalan Sunter Jaya hingga Lapangan III dan Kali Krukut Bawah.

Sedangkan program pengerukan 13 kali yang mendapatkan pinjaman Bank Dunia, sampai saat ini belum dapat dilaksanakan karena masih dalam proses penentuan pinjaman dengan pemerintah pusat. Padahal, program ini juga termasuk program yang sangat penting dalam penanggulangan bencana banjir di DKI Jakarta.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Ery Basworo, mengatakan, program unggulan lainnya yang juga harus rampung pada tahun ini ialah, program percepatan penurunan aliran genangan air di kawasan Jalan Sudirman-Jalan MH Thamrin. Untuk melaksanakan program ini, ada tiga proyek pembangunan sarana dan prasarana yang akan dilakukan. Yakni, membuat terowongan air di bawah Jalan MH Thamrin, pembangunan pump gate (pompa pendorong air), dan long storage di Cideng, Tarakan yang lelangnya telah rampung pada Agustus kemarin.

Anggaran yang dialokasikan untuk proyek tersebut sekitar Rp 85 miliar, terdiri dari pump gate sebesar Rp 20 miliar, terowongan air Jalan MH Thamrin sebesar Rp 40 miliar dan long storage Cideng-Tarakan sebesar Rp 25 miliar. Diharapkan, pembangunan terowongan air, pump gate, dan long storage dapat rampung akhir tahun nanti.

Tidak hanya itu, lanjut Ery, Dinas PU juga telah menyiapkan personel, sarana, prasarana, bahan dan peralatan pengendali banjir. “Kami selalu siap untuk menanggulangi banjir. Kami optimis banjir berkurang di Jakarta pada tahun ini,” kata Ery.

Saat ini, dijelaskan Ery, petugas pengendali banjir di tingkat provinsi terdapat sebanyak 13 orang, di masing-masing wilayah kota sebanyak 17 orang, operator pompa/pintu air sebanyak 276 orang, satuan petugas (satgas) banjir tingkat provinsi sebanyak 25 orang dan di wilayah kota sebanyak 284 orang. Pemprov DKI juga telah menyiapkan 323 lokasi tempat pengungsian bagi korban banjir, sarana kesehatan sebanyak 324 puskesmas dan 134 unit ambulans gawat darurat.

Sedangkan sarana dan prasarana yang siap digunakan dalam penanggulangan banjir, saat ini Pemprov DKI memiliki 179 unit pompa stasioner yang dapat menyedot total air sebanyak 290 meter kubik per detik. Kemudian 83 pompa mobile yang dapat menyedot total air sebanyak 20 meter kubik per detik, 54 waduk pengendali banjir dengan total luas 196 hektar, 93 pintu air pengendali banjir di 34 lokasi dan 26 situ retensi dengan total luas 122 hektar.

Selain itu, DKI juga mempunyai saluran makro dan sub makro sepanjang 465 kilometer dan saluran penghubung mikro sepanjang 15.370 kilometer. Lalu, disiagakan pula sebanyak 51 posko piket banjir, 16 lokasi penakar curah hujan dan tujuh titik pantau ketinggian air di hulu.
BERITAJAKARTA.COM — 20-09-2010 14:59