TERIMAKASIH ANDA TELAH MENGUNJUNGI KAMI
RAPI KECAMATAN KOJA JAKARTA UTARA

Minggu, 30 Oktober 2011

Mahasiswa IPB temukan inovasi tembakau nonrokok

Institut Pertanian Bogor

Bogor - Tim mahasiswa Jurusan Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Institut Pertanian Bogor, melalui sebuah penelitian menemukan inovasi pemanfaatan tanaman tembakau nonrokok.

Para mahasiswa tersebut, seperti diinformasikan Humas IPB di Bogor adalah Riska Ayu Purnamasari, Pratiwi Eka Puspita, Dhaniar Astri, Rinda Fadzila, dan Ahmad Jaelani Manurung.

Ketua tim peneliti Riska Ayu Purnamasari menjelaskan, di bawah arahan dosen pembimbing Dr Suryani, MSc, tim meneliti bahwa ada alternatif penggunaan tembakau untuk nonrokok yang "feasible" secara ekonomi.

"Penelitian kami adalah membuktikan daya antimikroba ekstrak tembakau agar dapat diaplikasikan sebagai antiseptik. Ini sebagai salah satu upaya mencari titik temu yang dapat menguntungkan setiap elemen masyarakat terkait kesehatan dan budaya menanam tembakau," katanya.

Ia mengemukakan bahwa beberapa tahun terakhir ini industri rokok menghadapi berbagai tekanan kebijakan sehingga berdampak pula terhadap keberlanjutan pertanian tembakau.

Beberapa kebijakan tersebut antara lain menaikkan harga jual eceran (HJE) sebesar 7 persen per Maret 2007, penetapan tarif spesifik rokok antara Rp3 hingga Rp7 per batang untuk rokok golongan I, Rp5 untuk golongan II, dan Rp3 untuk golongan III sesuai yang tercantum dalam Permenkeu No. 118/PMK.04/2006 tentang Kebijakan Cukai 2007.

Selain itu, juga UU No. 39 Tahun 2007 tentang batas cukai maksimum mencapai 57 persen, PP No 81 tahun 1999 tentang Pengamanan Rokok bagi Kesehatan, dan Pergub DKI Jakarta No 75 Tahun 2005 tentang larangan merokok di tempat umum.

"Hal itu tentu saja meresahkan sebagian masyarakat yang menggantungkan hidupnya sebagai buruh tani tembakau, buruh pabrik rokok, maupun pedagang rokok besar dan kecil," katanya.

Ia mengatakan, kebijakan pemerintah mengenai industri rokok itu dianggap dapat mengancam sumber ekonomi masyarakat yang bertumpu pada pertanian tembakau.

Oleh karena itu, ia dan rekannya di Jurusan Biokimia FMIPA-IPB mencari alternatif penggunaan tembakau untuk nonrokok itu.

Menurut Riska Ayu Purnamasari, ekstrak tembakau teridentifikasi sebagai senyawa yang bersifat antimikrobial terhadap pengujian beberapa strain mikroba.

Beberapa penelitian telah menunjukkan daya antimikrobial ekstrak tembakau terhadap E. coli dan S aureus, dan P. aeruginosa.

"Ekstrak tembakau memiliki potensi dalam menghambat pertumbuhan bakteri E. coli dan S.aureus. Hasil ekstraksi menunjukkan bahwa ektrak etanol minyak atsiri tembakau merupakan ekstrak yang paling banyak diperoleh selama proses ekstraksi dilakukan dan paling efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri," katanya.

Ia menjelaskan, konsentrasi hambat tumbuh minimum ekstrak minyak atsiri sebesar 10 persen menunjukkan daya hambat minyak atsiri tembakau cukup besar, dan hasil pada uji oles menunjukkan perbedaan yang signifikan antara keadaan sebelum dan sesudah dioles.

Uji Aktivitas antimikrobaekstrak tembakau dilakukan dengan menggunakan senyawa hasil ekstraksi, meliputi minyak atsiri, senyawa alkaloid, dan senyawa polifenol.

Masing-masing ekstrak diinjeksikan ke dalam media Nutrien Agar (NA) yang mengandung bakteriuji E.coli dan S. aureus.

Zona bening yang terbentuk di sekitar lubang sumur difusi merupakan respon aktif antimikroba ekstrak dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Hasilnya diketahui bahwa pengenceran atsiri sebanyak 10 persen memiliki daya hambat yang cukup baik menurut metoda Davis-Stout.

Kemudian, untuk melihat potensi ekstrak daun tembakau sebagai antiseptik maka dilakukan uji potensi antiseptik melalui uji organoleptik dengan metode oles.

Metode oles dilakukan pada lima panelis. Telapak tangan panelis yang kering dioleskan pada cawan Petri yang berisi media PCA. Panelis kemudian mencuci tangannya menggunakan ekstrak tembakau dan etanol 70 persen sebagai kontrol positif.

Telapak tangan yang telah kering kemudian dioleskan kembali pada cawan Petri yang berisi media PCA. Media PCA diinkubasi selama dua hari dalam suhu 37 derajat Celcisu. Masing-masing cawan uji dihitung jumlah bakterinya dengan metode TPC.

Hasilnya menunjukkan bahwa atsiri tembakau dapat menghambat pertumbuhan bakteri E. coli (gram negatif) dan S. aureus (gram positif)dengan zona hambat yang terbentuk sebesar 24 mm.

Berdasarkan metoda Davis-Stout (sangat kuat, >=20 mm, kuat,10-20 mm), nilai zona hambat ini tergolong sangat kuat. Adapun untuk ekstrak senyawa alkaloid dan polifenol memiliki nilai 16 mm dan 14 mm untuk bakteri uji E.coli (kuat), sedangkan untuk uji bakteri S.aureus berturut turut 14 mm dan 30 mm (kuat dan sangat kuat).

"Secara umum dapat disimpulkan bahwa ekstrak tembakau yang meliputi atsiri, alkaloid, dan polifenol memiliki daya hambat yang kuat dan sangat kuat. Sehingga sangat dimungkinkan bahwa ekstrak daun tembakau dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan produk antiseptik," katanya.
(ANT -053/M027) Minggu, 30 Oktober 2011
Editor: Ruslan Burhani

Rabu, 26 Oktober 2011

58 calon haji Indonesia wafat

Mekah - Jumlah calon haji Indonesia yang wafat hingga Rabu pukul 13.55 waktu Arab Saudi atau pukul 17.55 WIB mencapai 58 orang, dengan terbanyak berusia 60 tahun ke atas sebanyak 37 orang.

Data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama di Mekah menunjukkan, jamaah yang wafat berusia 50-59 tahun mencapai 17 orang, berusia 40-49 tahun tiga orang serta berusia di bawah 40 tahun sebanyak satu orang.

Dilihat dari embarkasi jamaah yang wafat terbanyak berasal dari Surabaya yakni 13 orang, Embarkasi Surakarta 10 orang, Embarkasi Jakarta dan Medan masing-masing tujuh orang serta Embarkasi Jakarta Bekasi enam orang.

Jamaah yang wafat di Mekah sebanyak 33 orang, di Madinah 24 orang dan dalam perjalanan dari Indonesia ke Arab Saudi satu orang.

Untuk jenis kelamin terbesar pria yaitu 44 orang dan wanita 14 orang.

Penyakit yang diderita jamaah yang wafat terbanyak disebabkan penyakit sirkulasi 47 orang, penyakit sistem pernafasan delapan orang, penyakit neoplasma, penyakit endokrim nutrisi dan penyakit sistem syaraf masing-masing satu orang.

Berikut nama jamaah calon haji yang wafat hingga Rabu (26/10 pukul 13.55 waktu Arab Saudi atau 17.55 WIB:


NAMA JAMAAH HAJI WAFAT
• 1. KASIYAH BINTI AHMAD DISAN
• 2. MARHADI BIN DRUNO
• 3. ANDI SUTRIANY AMRA BINTI ANDI MAPPIARA
• 4. DEDEH MISYANAH BINTI H A SUTIA
• 5. MUHTAR BIN ENCON
• 6. TAMIDJAH BINTI MANIDJAN
• 7. ARIFIN BIN UMAR USMAN
• 8. SLAMET SUDIR BIN SUDIR
• 9. FATIMAH BINTI H.JAMAL
• 10. KASIMUN BIN MURTIJAN
• 11. PARLUHUTAN SIAGIAN BIN JANAGARI SIAGIA
• 12. SOEGIJONO BIN SOEKIRMAN
• 13. HADIAH BINTI DELI
• 14. SLAMET SUPARDI BIN SAREH COKRO LEKSONO
• 15. SITI MARIYAM BINTI H THOHIR
• 16. SLAMET RIYADI BIN MAD DAYIB
• 17. GUSLI BIN MAANI
• 18. FADLI HASANI BIN ZAINAL ABIDIN
• 19. YUSLAINI BINTI H. ABDURRAHMAN
• 20. MARSAID BIN SASTRODIMEJO
• 21. MASHUDI BIN BAKRI
• 22. SAINI BINTI TARJA
• 23. ROMLAH BINTI MOHAMMAD SIRAT
• 24. ASMANI BIN H.MUH.ZAHIR
• 25. ISROKHIM BIN SUKIS
• 26. SUKRISNO MUHAMAD WAHID BIN MUHAMAD
• 27. RUSLAN BIN MURJA
• 28. ODIK SODIKIN BIN DJUHRIA
• 29. MOH. ARIFIN BIN ARMAWI
• 30. M.KHOLIL BIN SAN MUNARI
• 31. HARMAINI HARAHAP BIN KHALIFAH ZAINUDDI
• 32. DRS.KUDUS BAKRI BIN H.BAKRI
• 33. HAIDIR BIN H ABD RAHMAN RITONGA
• 34. MUHAMMAD BAHARUDDIN,H BIN SURIANSYAH
• 35. YAHYA HI. ABDURAHMAN BIN ABUBAKAR
• 36. MOHIDIN ABDUL KADIR BIN KUNYI AHMAD
• 37. S. SOEPARDI BIN NGALI KASBU
• 38. MUCHLIS BIN MUHAMMAD YASIN
• 39. HADJIRE BASO BINTI BASO
• 40. KISMANTO KISWO SUBROTO BIN WONGSO SEMI
• 41. T. MUSRIZAT HANUM TS BINTI T.MUHAMMAD T
• 42. HARJO BIN SARDI
• 43. AWALUDDIN RITONGA BIN BANGGUR RITONGA
• 44. USMAN BIN MUHAMMAD JADI
• 45. SUDIRMAN BIN ABDUL CHOLIQ
• 46. M. BISRI BIN MASIR
• 47. MASNIK BINTI ABDUL MAJID
• 48. SABKI HAMID BIN H.ABDUL HAMID
• 49. P RIPAI BIN H SAMSUDIN
• 50. SUYANTO BIN NGASERI
• 51. HUSAIN BIN MUSLAR
• 52. M SALEH YUSUF BIN M YUSUF USMAN H
• 53. RIDWAN BIN SAIDAN
• 54. SULASMI BINTI KUSNAN
• 55. SAHARI BIN SALAM
• 56. SUDARSO BIN USMAN
• 57. SLAMET ADNAN BIN PAAT
• 58. BADRU BIN HUDAEMI

(T.A025/M026)

Senin, 10 Oktober 2011

Guru Dibui, Istri Bupati & Siswa Demo


Vini Noviati, guru yang dipenjara

Vini Novianti, 33 tahun, guru SD Negeri Regol 13 Kiansantang, Garut terancam hukuman 2 tahun 8 bulan penjara. Guru cantik ini dilaporkan Ee Syamsuddin, seorang pengembang, karena telah melemparnya dengan pasir. Polisi langsung bergerak dan menjerat Vini dengan pasal 351 ayat 1 KUHAP tentang penganiaayaan.
Kini, guru honorer itu mendekam di ruang tahanan Lembaga Pemasyarakatan Garut.

Kasus ini mengundang keprihatinan warga Garut, terutama, para siswa Vini. Para siswa menggelar aksi keprihatinan dan doa bersama pada Rabu lalu, 5 Oktober 2011, agar ibu guru mereka dibebaskan polisi. Suasana haru diwarnai isak tangis para siswa pun pecah ketika salah seorang guru SDN Regol memimpin doa bersama.

Kamis kemarin, para siswa menulis surat ke bupati, jaksa, hakim, agar Vini dibebaskan. Surat itu mereka serahkan kepada pengacara Vini, Kusnadi.

Kasus yang menimpa Vini mendapat perhatian khusus. Pasalnya, di sekolah tempatnya mengajar, terdapat anak Komandan Kodim, Bupati, Wakil Bupati, dan jaksa. Sekolah ini memang merupakan sekolah favorit di Garut.
Wanda, salah satu siswa SD Negeri Regol 13, mengatakan selama Vini ditahan tiga pekan, kegiatan belajar-mengajar siswa kelas VI SD terganggu. Vini merupakan guru bahasa Inggris dan tak ada yang menggantikannya. "Tidak ada yang mengajar," kata Winda, Jumat.

Di mata siswa, Vini termasuk guru yang cerdas dan dekat dengan para muridnya. "Dia tidak pernah membentak," kata Wanda. "Ibu Vini ini paling mengerti di antara yang lain. Bahkan banyak para siswi yang sering curhat."

Istri Wakil Bupati, Rani Dicky Chandra, turut angkat suara. Menurut dia, penahanan Vini dapat membawa pengaruh buruk bagi psikologi siswa. "Karena yang namanya orang dipenjara, konotasinya negatif buat siswa," katanya. "Karena yang dipenjara itu biasanya orang jahat."
Bersama orangtua murid lain, Rani menyatakan akan menggelar aksi solidaritas pada sidang kedua Vini, Senin mendatang. "Untuk memberikan dukungan moril," katanya.

Aksi solidaritas juga dilakukan para siswa SMKN 1 Garut. Mereka melakukan istigosah dan penggalangan dana untuk Vini. Rencananya, dana itu akan mereka sumbangkan sebagai uang jaminan dan meringankan beban Vini.
Vini memiliki dua anak, masing-masing berumur 8 dan 6 tahun.
Selain itu, forum guru di Garut juga akan menyumbangkan uang Rp10 juta untuk meringankan masalah Vini. Bupati Aceng HM Fikri tak ketinggalan juga memberikan bantuan pendampingan hukum.
Syamsuddin membantah keras semua tuduhan itu. Hari itu, katanya, dia datang baik-baik untuk bertanya soal cicilan rumah yang dihuni Vini dan istrinya.
"Waktu kejadian itu, saya cuma menanyakan bagaimana ini cicilan, biar beres. Kalau untuk masalah mendorong, itu karena saya berusaha untuk menangkis serangan. Setelah saya menangkis, si Vini terjatuh," tuturnya.
(Laporan: SZ, Bandung | kd)