TERIMAKASIH ANDA TELAH MENGUNJUNGI KAMI
RAPI KECAMATAN KOJA JAKARTA UTARA

Sabtu, 27 November 2010

Semburan Lumpur Lapindo Bertambah

 (Foto/Eric Ireng)
Sidoarjo - Titik utama semburan lumpur Lapindo bertambah dari satu menjadi dua yang diduga karena dipengaruhi adanya peningkatan aktivitas yang terjadi pada Gunung Bromo selama dua pekan terakhir.

Deputi Operasional Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Sofyan Hadi, Sabtu, mengatakan, saat ini jumlah titik semburan yang ada di pusat semburan bertambah dari satu menjadi dua.

"Bahkan beberapa hari yang lalu titik semburan tersebut sempat muncul menjadi tiga titik dengan intensitas lumpur yang dikeluarkan bervariasi," katanya.

Ia menjelaskan, bertambahnya titik semburan di pusat semburan tersebut mulai muncul sejak sepuluh hari terakhir dan deprediksi titik semburan tersebut bisa bertambah.

"Titik di pusat semburan tersebut bisa saja bertambah, tapi itu hanya bersifat fluktuatif yang sewaktu waktu akan kembali lagi," katanya.

Ia mengatakan, sejak tanggal 18 November lalu tepatnya sebelum ada peningkatan status Gunung Bromo semburan lumpur terdapat tiga titik dengan mengepulkan asap putih.

"Namun sejak adanya peningkatan status Gunung Bromo kondisi semburan menyusut menjadi dua titik dan bertahan hingga saat ini," katanya.

Ia mengatakan, peningkatan aktivitas vulkanik lumpur Lapindo juga ditandai dengan keluarnya lagi lumpur kental dengan temperatur lebih panas yang mencapai 32 derajat celcius.

"Padahal mulai tahun 2010, aktivitas kawah utama semburan lumpur Lapindo mulai mengecil," katanya.

Ia mengatakan, volume lumpur yang keluar pada tiga bulan pertama tahun 2010 hanya 10 ribu meter kubik perhari atau jauh lebih kecil dibandingkan puncak semburan pada juni 2006 lalu yang mencapai 180 ribu meter kubik perhari.

Sementara pada triwulan kedua 2010 yang keluar dari pusat semburan lebih dominan air tapi mulai sepuluh hari belakangan malah lebih dominan lumpur bahkan dengan kepekatan dan suhu lebih tinggi dari biasanya.

Ia sendiri belum belum bisa memastikan apakah ada kaitan langsung antara peningkatan aktivitas Gunung Bromo dengan peningkatan aktivitas vulkanik Lumpur Lapindo

"Jika memang sistem di bawah permukaan Lumpur Lapindo terkait dengan Gunung Bromo bisa jadi tekanan bawah permukaan yang terjadi di sistem gunung bromo bakal berdampak pada Lumpur Lapindo," katanya.

Sementara itu, Wakil Kepala Humas BPLS Akhmad Kusairi mengaku saat ini memang terdapat dua buah titik semburan baru di kolam penampungan utama.

"Namun, kami masih belum bisa memastikan apakah fenomena tersebut berhubungan langsung dengan terjadinya peningkatan di Gunung Bromo," katanya.
(ANT/A024)
Sabtu, 27 November 2010 14:54 WIB

2.000 Prajurit TNI/Polri Amankan Presiden di Aceh

Banda Aceh - Sekitar 2.000 prajurit TNI dan personil Polri siap mengamankan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Provinsi Aceh, 29-30 November 2010.
"Pasukan TNI dan Polri sudah siap mengamankan kunjungan Kepala Negara selama dua hari berada di Aceh," kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Iskandar Muda, Letkol CAJ Yuli Marjoko di Banda Aceh, Jumat.
Prajurit TNI dan Polri serta anggota Satpol Pamong Praja (PP) ikut dilibatkan dalam kelancaran kunjungan presiden selama berada di provinsi berpenduduk sekitar 4,6 juta jiwa tersebut.
Namun, tambah dia, rapat koordinasi lintas instansi pemerintah, jajaran Kodam dan Polda Aceh sebagai persiapan menyambut kunjungan presiden terus dilakukan.
Ada beberapa agenda Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama berada di Aceh, antara lain membuka Jambore nasional (Jamnas) Wirakarya di kawasan Seulawah, Kabupaten Pidie.
Selanjutnya penanaman pohon trembesi di kawasan Tibang, Kecamatan Syiah Kuala, meresmikan program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) dan menerima kursi "perdamaian" di Banda Aceh.
Rapat koordinasi, Yuli menyebutkan tidak hanya masalah pengamanan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tapi juga terkait dengan kelancaran acara selama berada di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
"Rapat koordinasi penyambutan kunjungan presiden di Aceh itu juga membicarakan persiapan tenda, pengerasan jalan di lokasi perkemahan Jamnas Wirakarya di Seulawah," kata Kapendam.
Bumi Perkemahan Seulawah atau berjarak sekitar 75 kilometer arah timur Kota Banda Aceh itu dimasa mendatang akan dijadikan sebagai pusat pendidikan masyarakat.
Antara – 26 – 11 - 2010

Jemaat Ahmadiyah Sulit Kembali ke Kampung


Mataram - Kepala Kantor Kementerian Agama Nusa Tenggara Barat, Drs H Suhaimi Ismy mengatakan, jemaat Ahmadiyah sulit kembali ke rumahnya selama mereka tidak mau berbaur dengan masyarakat setempat.
"Yang dimaksud membaur di sini adalah dalam masalah agama, misalnya shalat Jumat harus bersama-sama dengan masyarakat bukan dilaksanakan sendiri oleh Ahmadiyah," katanya kepada wartawan di Mataram, Sabtu.
Sekitar 140 jemaah Ahmadiyah hingga kini masih tinggal di asrama Transito Mejeluk Mataram milik Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB setelah rumah mereka di Ketapang, Gegerung, Lombok Barat dirusak dan dibakar massa sekitar empat tahun lalu.
Pada Jumat (26/11) sekitar pukul 16.30 Wita ratusan massa kembali merusak rumah warga Ahmadiyah setelah ditinggal pemiliknya mengungsi ke asrama Transito Mataram.
Aksi perusakan rumah warga Ahmadiyah oleh ratusan massa tersebut melibatkan laki-laki, perempuan dan anak-anak.
Massa melempari kaca jendela, genteng rumah, sebagian juga menghancurkan tembok dengan menggunakan linggis.
Ratusan aparat dari Kepolisian Resor (Polres) Lombok Barat, dan anggota TNI AD dari Posramil, Kecamatan Lingsar, tidak mampu menghalau aksi massa.
Menurut Suhaimy, sebenarnya masyarakat Ketapang sangat terbuka dan mau menerima siapa saja asalkan bisa membaurkan diri dengan warga setempat.
Sebelumnya para jemaat Ahmadiyah berkeinginan pulang ke rumahnya di Ketapang, namun masyarakat tidak bisa menjamin apakah mereka akan aman atau tidak.
"Untuk itu, kepada jamaat Ahmadiyah dihimbau jika ingin kembali ke rumahnya harus segera membaur dengan masyarakat dan mereka akan diterima baik oleh warga," katanya.
Antara, 27-11-2010