TERIMAKASIH ANDA TELAH MENGUNJUNGI KAMI
RAPI KECAMATAN KOJA JAKARTA UTARA

Rabu, 27 April 2011

Ical akan Tuntaskan Ganti Rugi Korban Lapindo

Aburizal Bakrie

Surabaya - Pengusaha nasional dari Kelompok Bakrie, Aburizal Bakrie, berjanji akan menuntaskan ganti rugi untuk korban semburan lumpur di kawasan eksplorasi PT Lapindo Brantas di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, pada 2012.

"Kalau mengikuti ketetapan hukum, saya tidak bersalah, tapi ibu saya berpesan agar saya membantu korban tanpa melihat apakah saya benar atau salah," katanya saat dialog pada kuliah umum tamu di Aula Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Rabu petang.

Ia mengemukakan hal itu menjawab pertanyaan dosen Fisip Unair, Airlangga Pribadi, dalam dialog pada kuliah umum tamu bertajuk "Kepemimpinan dan Kebangsaan" yang digagas Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FE Unair Surabaya.

Menurut Ketua Umum DPP Partai Golkar itu, lumpur di Porong, Sidoarjo itu merupakan masalah "debatable" (masalah yang diperdebatkan) tentang siapa yang bersalah, karena itu pihaknya mempercayakan masalah pada jalur hukum.

"Tapi, kita tidak menunggu proses hukum, maka kita memikirkan bagaimana upaya untuk menolong orang-orang yang susah, karena itu saya pun membeli tanah dengan harga 10-20 kali lipat dari NJOP, sehingga ada tanah yang harganya mencapai Rp65 miliar, tapi harga rata-rata Rp2 miliar," kata mantan Menko Kesra dan Menko Perekonomian itu.

Hingga kini, pihaknya sudah menghabiskan dana sebesar Rp8 triliun dari kantong pribadi untuk pembayaran ganti rugi itu, karena perusahaan (PT Lapindo Brantas) memang tidak mampu membayar, sedangkan kemampuan perusahaan hanya Rp100 miliar.

"Kalau dinyatakan pailit, maka urusan akan selesai, apalagi Mahkamah Tinggi sudah memutuskan bahwa luapan lumpur itu merupakan bencana alam, tapi ibu saya berpesan agar saya membantu mereka tanpa melihat siapa yang benar," kata pria yang akrab dipanggil Ical itu.

Oleh karena itu, katanya, dirinya pun mengeluarkan uang dari kantong pribadi. "Ada 11.923 keluarga yang setuju dengan ganti rugi dan hanya 700 keluarga yang belum setuju. Dari jumlah itu, pembayaran ganti rugi masih kurang Rp1,1 triliun," katanya.

Ia mengatakan ganti rugi yang tersisa itu akan diselesaikan pada tahun ini sebesar Rp400 miliar dan tahun depan (2012) sebesar Rp700 miliar. "Insya-Allah, tahun depan sudah terselesaikan. Semuanya saya lakukan dari kantong pribadi atas perintah ibu," katanya.

Tentang adanya 45 RT (rukun tetangga) di luar peta terdampak yang meminta ganti rugi dari pemerintah dan tidak dipenuhi, ia menyatakan ganti rugi untuk kawasan di luar peta terdampak menjadi tanggung jawab pemerintah.

"Tapi, saya tahu pemerintah tidak mau membeli tanah dengan harga 20 kali lipat dari NJOP, karena mereka takut ditangkap KPK. Untuk itu, saya kira pemerintah harus meyakinkan KPK bahwa ganti rugi hingga 20 kali lipat dari NJOP itu untuk membantu rakyat," katanya.

Mengenai upaya untuk menghentikan luapan lumpur yang saat ini sudah berkurang banyak itu, Ical mengaku pengalaman luapan lumpur di Cirebon, Sumsel, Kalsel, dan Purworejo (Jateng) menunjukkan luapan lumpur itu sulit untuk dihentikan.

"Itu akan berhenti dengan sendirinya, karena hal serupa yang terjadi di Purworejo sudah berlangsung hampir 45 tahun dan tidak ada tanda-tanda akan berhenti. Saya kira, penyelesaian secara hukum sudah final, tapi saya kira memang ada yang mempolitisasi," katanya.

Dalam kuliah umum tamunya, Ical menyatakan perlunya para pemimpin mengarahkan Indonesia sebagai negara kesejahteraan dan tidak percaya pada ekonomi liberal yang merugikan masyarakat kecil. "Pemerintah perlu melakukan intervensi pada kemiskinan," katanya.

(E011/I007) (ANTARA News) Rabu, 27 April 2011

Sabtu, 16 April 2011

Terduga Pengembom Kakak dari "Kang Odang"

Pelaku bom bunuh diri di Cirebon.

Jakarta - Terduga pengebom bunuh diri di Masjid Polres Cirebon, Jawa Barat, Muchamad Syarif (32), adalah kakak kandung dari Imam Aji, pemain sinetron yang berperan sebagai Kang Odang pada sinetron Air Mata Surga.

Warga Kampung Astana Garib, Pekalipan, Kota Cirebon sangat mengenal wajah Imam Aji yang menjadi tontonan favorit remaja dan ibu-ibu di sana.

Supendi, Ketua RT 03/06 tempat rumah orang tua Syarif, mengatakan, Imam Aji sudah satu tahun pergi ke Jakarta dan rupanya menjadi pesinetron.

"Remaja di sini sangat mengenal Imam Aji karena jadi pemain Sinetron, dibanding kakaknya Syarif," kata Supendi, yang rumahnya bersebelahan dengan rumah orang tua Imam, Sri Mulat.

Sejumlah remaja di sekitar rumah Imam, dengan cepat menjelaskan siapa Kang Odang begitu wartawan bertanya.

"Itu tayangan di Trans7 dia jadi Kang Odang yang giginya ada yang ompong," kata Rini, remaja setempat.

Ia menjelaskan, tayangan sinetron yang dibintangi Afriandi, Jihan Fahira dan Nargis, pernah tayang setiap Senin
sampai Rabu pada pertengahan tahun 2010.

Walapun mereka mengenal melalui layar kaca tetapi sehari-hari banyak tidak mengetahui aktifitas keluarga Ibu
Sri Mulat itu.

"Kami tidak tahu bagaimana dia jadi pemain sinetron, tiba-tiba saja jadi perbincangan setelah muncul tayangannya," kata Rohmah, salah seorang ibu tetangganya.

Imam Ali merupakan anak ketujuh dari delapan bersaudara pasangan Sri Mulat (56) dan Abdul Gofur (60) yang tinggal di Gang Nyi Gede Rara Kuning No 55, sementara Muchamad Syarif merupakan anak keempat.

Muchamad Syarif diduga sebagai pelaku bom bunuh diri di Masjid Ad Dzikro Polresta Cirebon, Jumat (15/4) siang saat Shalat Jumat yang menyebabkan sang pelaku bom itu tewas dan 30 orang lain mengalami luka-luka.

Syarif berstatus sudah menikah dengan Sri Maliha (27) wanita asal Desa Panjalin Kulon, Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Majalengka.
(T.B013/Z002) (ANTARA News) Sabtu, 16 April 2011

Selasa, 12 April 2011

Dede Yusuf "Bergeser" ke Demokrat ?

Dede Yusuf

Bandung - Hasil Salat Istikharah Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf, menyatakan bahwa ia "bergeser" dari Partai Amanat Nasional (PAN) ke Partai Demokrat.

"Insya Allah, lanjutkan," kata Dede Yusuf usai menghadiri acara Sosialisasi Jamsostek Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja, di Kota Bandung, Selasa.

Ketika ditanyakan apakah kata "lanjutkan" tersebut merupakan sebuah keputusan resmi bahwa Dede Yusuf pindah ke Partai Demokrat, ia menyatakan "Silakan diartikan sendiri dan itu menurut saya sudah jelas. Orang kalau sudah Istikharah jawaban cuma satu. Ini bukan pindah hanya 'bergeser', masih sama dalam satu koalisi besar," kata Dede Yusuf.

Saat wartawan bertanya apakah dirinya sudah mendaftar ke Demokrat, Dede mengatakan "Belum, itu belum dilakukan," ujarnya.

Menurut dia, Hatta Radjasa selaku Ketua Umum DPP PAN sudah mengetahui keputusan Salat Istikharah dirinya."Pak Hatta sudah tahu," katanya.

Ia menjelaskan, hasil tersebut bukan berarti menjadi acuan bagi dirinya untuk maju sebagai calon Jabar Satu dalam Pilkada Gubernur Jawa Barat tahun 2013 mendatang.

"Nggak kok, kalau itu (maju sebagai calon Gubernur Jabar) nanti harus istikharah lagi," katanya.

Sebelumnya, Dede Yusuf menyatakan akan salat Istikharah menyusul kabar kepindahan dirinya dari PAN ke Demokrat.

"Lagi rame ya, belum tuh (pindah partai). Saya mau istikharah dulu," kata Dede beberapa waktu lalu.
(KR-ASJ/Y008) (ANTARA News) Selasa, 12 April 2011

Kamis, 07 April 2011

Ulat Bulu Serang Kampung Umar-Rahmat

(foto: Tedi Suteja/Global TV)
BEKASI- Serangan ulat bulu tidak hanya terjadi di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur namun kini sudah masuk ke Kota Bekasi. Kali ini ribuan ulat bulu menyerang sebuah sekolah TK Quantum, Jati Rasa, Jatiasih, Kota Bekasi.

Akibat serangan ulat bulu ini aktivitas belajar dan mengajar terpaksa dihentikan dan siswa langsung dipulangkan.

Ulat bulu itu muncul dengan tiba-tiba dari halaman belakang taman bermain TK Quantum yang merupakan lahan kosong dan dipenuhi semak belukar.

Salah satu guru TK Quantum, Diana mengatakan ulat bulu itu sudah masuk ke halaman sekolah dan ruang sekolah. Ulat bulu itu terlihat berkumpul di daun-daunan. Bahkan ulat bulu itu sempat masuk ke dalam sepatu siswa.

"Ulat bulu itu sudah masuk ke halaman dan taman bermain sekolah,"katanya, Rabu (6/4/2011).

Dan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan para siswa diliburkan sampai waktu yang tidak ditentukan.

Sementara itu petugas Kecamatan Jatiasih terlihat datang ke lokasi dan langsung melakukan pengambilan ulat bulu sebagai sampel untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan.

Tidak hanya itu saja, untuk mencegah penyebaran ulat bulu, semak belukar yang ada di halam sekolah juga ditebangi agar ulat bulu itu tidak merambah ke lingkungan perumahan.
(Tedi Suteja/Global/crl) Rabu, 6 April 2011

Rabu, 06 April 2011

Ngotot Usung Gedung Baru DPR, Pius Lustrilanang Bakal Kena Sanksi

Maket gedung baru DPR

JAKARTA - Partai Gerindra siap menjatuhkan sanksi atas sikap Pius Lustrilanang, politisi Partai Gerindra yang kini menduduki jabatan Wakil Ketua Badan Urusan rumah Tangga DPR RI yang menyimpang dari sikap partai. Pius pun diingatkan untuk tidak mempermainkan perasaan masyarakat yang tidak menginginkan pembangunan gedung baru DPR RI.
"Tugas kamu sebagai Wakil Ketua BURT adalah menggagalkan rencana pembangunan gedung baru," ucap Ketua DPP Gerindra Martin Hutabarat menirukan ucapan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto kepada Pius, Agustus silam. Martin menambahkan agar Pius tidak ngotot mengurus kepentingan diri sendiri dibanding keputusan rakyat banyak. "Bapak (Prabowo) sudah menyampaikan pesan itu berkali-kali," ujar Martin di Gedung DPR RI, Selasa (5/4).
Martin menambahkan, Prabowo juga menyampaikan pesan kepada Pius untuk meyakinkan fraksi lainnya bahwa pembangunan gedung baru belum menjadi prioritas yang harus dilakukan. Pius akan diberikan sanksi jika tetap ngotot mempertahankan keputusan pribadinya dalam mendukung pembangunan gedung DPR RI yang membutuhkan biaya lebih dari Rp 1 triliun itu.
Martin menolak menegaskan apakah Pius akan ditarik dari DPR atau tidak. Sampai saat ini pun Pius belum dipertimbangkan untuk menghadap Ketua Umum Gerindra untuk menjelaskan sikapnya yang menyimpang dari partai. "Dalam waktu dekat partai akan mengumumkan sikap," ujar Martin. REPUBLIKA.CO.ID, – Sel, 5 Apr 2011

Sabtu, 02 April 2011

Ribuan Supir "Stres" di Merak

Antrean di Pelabuhan Merak Banten, beberapa waktu lalu

Gimana saya tidak stres, uang operasional sudah habis, di rumah istri dan anak sedang sakit
Berita Terkait
Merak - Antrean truk di Tol Merak, Kota Cilegon, Provinsi Banten mencapai enam kilometer sehingga membuat ribuan sopir mengalami stres berat.

"Kami tidak habis pikir, dari hari ke hari antrean truk terus bertambah panjang, dan ini sangat menganggu kami," kata salah seorang sopir angkutan susu cair, Mardi (45), Sabtu.

Dia menjelaskan, kendaraan truk yang hendak menyeberang ke Sumatra melalui Pelabuhan Merak sudah mulai emosi, lantaran harus menunggu dua, sampai tiga hari baru bisa masuk ke Pelabuhan setelah mengantre di Tol Merak dan Cikuasa Atas.

"Saya yakin, kalau kondisi antrean truk tidak ditangani secara tepat dan cepat, akan menjadi permasalahan serius, dan harus dibayar mahal oleh pemerintah, apalagi sekarang kami dengan ribuan sopir lainnya sudah stres dan kelelahan menunggu agar bisa masuk kapal," katanya.

Begitu pula dialami Mariyuana seorang sopir truk yang mengangkut sembako mengaku mengalami depresi sejak Jumat (1/4).

"Gimana saya tidak stres, uang operasional sudah habis, di rumah istri dan anak sedang sakit," katanya.

Secara terpisah, Kepala Cabang PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, La Mane menjelaskan, permasalahan yang dihadapi di Pelabuhan Merak, dikarenakan faktor alam, cuaca buruk dan peningkatan volume kendaraan.

"Disamping itu, jumlah kapal yang beroperasi juga tidak sesuai dengan kebutuhan dan keperluan yang ada, sehingga terjadilah antrean ribuan truk," ujarnya.
(ANT/A038) ANTARA News Sabtu, 2 April 2011

Jumat, 01 April 2011

Ical: Gedung DPR Tak Perlu Mewah, Tapi Fungsional

Aburizal Bakrie

JAKARTA- Gedung DPR dianggap sudah tak mampu lagi menampung para wakil rakyat yang jumlahnya 560 orang. Maka, pembangunan gedung baru dinilai perlu dilakukan.
“Daya dukung DPR sekarang meemang kurang, ya ditinjau kembali, tapi di buat lebih sederhana lagi,” kata Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie di sela rapat pimpinan nasional KADIN Indonesia, di Hotel Ritz Carlton, Jumat (1/4).
Menurutnya, rencana pembangunan gedung baru DPR kini memang terlalu mewah. Sebaiknya, menurut Ical, gedung yang dibangun lebih mementingkan fungsional. “Tidak perlu mewah, tapi fungsional,” ujarnya.
Sementara itu, Ical menanggapi pernyataan mantan Ketua Umum Golkar, Jusuf Kalla yang menilai bahwa Ical dan Presiden SBY merupakan penentu kelangsungan pembangunan gedung baru DPR senilai hampir Rp 1,2 triliun, sebagai lelucon. “Saya kira pak JK bercanda. Pak JK kan orangnya memang senang bercanda,” kata dia.
Republika – Jum, 1 Apr 2011