TERIMAKASIH ANDA TELAH MENGUNJUNGI KAMI
RAPI KECAMATAN KOJA JAKARTA UTARA

Sabtu, 30 Oktober 2010

Letusan Gunung Anak Krakatau Jadi Tontonan Wisatawan


Data di Pos Pemantau sampai 28 Oktober menunjukkan, gunung itu mengeluarkan letusan sebanyak 117 kali, hembusan 56 kali, tremor atau gerakan 102 kali, dan sinar api terlihat dua kali dengan warna putih kelabu menggumpal, vulkanik dangkal 61 dan vulkanik dalam 12.
Cilegon - Letusan Gunung Anak Krakatau menjadi tontonan wisatawan mancanegara dan warga sekitar dari bibir Pantai Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
"Saya sengaja datang ke Cinangka untuk melihat letusan Gunung Anak Krakatau, dan melihat sunset di pantai," kata Michael, wisatawan dari Australia, Jumat.
Menurut dia, letusan GAK jika dilihat dari pantai seperti kembang api dan akrobat pesawat.
"Saya asli Australia, tapi sudah lama tinggal di Jakarta, begitu mendengar informasi Gunung Anak Krakatau meletus dari internet, saya dan istri langsung memesan hotel dan bergegas pergi kemari," katanya.
Sementara itu, Richard,27, secara tidak sengaja datang ke Cinangka pada saat aktivitas gunung itu meningkat. "Kalau tujuan ke sini hanya ingin menikmati Pantai Anyer, tapi sesampainya di sini, saya mendapatkan informasi dari pihak hotel ada letusan gunung," katanya.
Sementara itu, Rusli warga Kota Serang, Provinsi Banten mengaku penasaran dengan letusan gunung itua. "Saya datang ke sini sejak sore tadi, dan memang betul letusannya terlihat indah," katanya.
Namun sayangnya, pemandangan letusan dan kabut yang keluar dari gunung itu sedikit tertutup oleh awan hitam. "Tadi siang katanya pemandangannya indah, walau terdengar berisik karena suara dentuman gunung," katanya.
Kepala Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau di Cinangka, Kabupaten Serang, Anton S Pambudi menjelaskan, aktivitas gunung itu berada pada level II atau waspada.
"Kalau dilihat dari bibir Pantai Pasauruan sangat indah, kami tidak melarang mereka sepanjang pada radius antara tiga sampai empat kilometer dari sumber letusan," katanya.
Antara – 30 Oktober 2010