TERIMAKASIH ANDA TELAH MENGUNJUNGI KAMI
RAPI KECAMATAN KOJA JAKARTA UTARA

Selasa, 05 Juni 2012

Pemerintah siapkan Rp10 triliun untuk BOS SMA


 Mahasiswa di Yogyakarta melakukan aksi simpatik untuk mendesak pemerintah mengawasi penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). 

Semarang - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan pemerintah menyiapkan anggaran Rp10 triliun sampai Rp12 triliun untuk bantuan operasional (BOS) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sekolah sederajat. "Pemberian BOS SMA, Insyaallah dimulai tahun depan," katanya usai menghadiri acara penganugerahan gelar doktor honoris causa di Universitas Negeri Semarang, Selasa. Menurut dia, alokasi dana BOS untuk SMA dan sekolah sederajat diperuntukkan bagi 10 juta siswa sehingga setiap anak akan mendapatkan bantuan biaya pendidikan Rp1 juta/tahun. Ia menjelaskan pula bahwa pemerintah menjalankan berbagai program, termasuk menyalurkan dana BOS, untuk meningkatkan angka partisipasi SMA dan sekolah sederajat, supaya bisa memanfaatkan bonus demografi--peningkatan jumlah penduduk usia produktif-- tahun 2010-2035 mendatang. "Kami ingin menggenjot anak-anak usia 16-18 tahun untuk bisa mengenyam pendidikan menengah atas hingga lulus, baik SMA, sekolah menengah kejuruan, maupun madrasah aliyah (MA). Minimal bisa lulus SMA dan sederajat," katanya. Menurut dia, angka partisipasi kasar (APK) SMA dan sekolah sederajat yang selama ini baru mencapai 70 persen ditargetkan bisa mencapai 97 persen pada 2020. "Kalau tidak ada upaya untuk menggenjot APK SMA dan sederajat semacam ini, target APK sebesar itu baru bisa tercapai 2040 mendatang. Bonus demografi antara 2010-2035 tentunya sudah lewat dan amat disayangkan," kata Nuh. (ANT) Selasa, 5 Juni 2012 Editor: Maryati

Jumat, 01 Juni 2012

Komunitas kretek tolak "Hari anti-Tembakau Sedunia"

Demo menentang Hari anti-Tembakau Sedunia
Jakarta - Massa yang menamakan diri mereka Komunitas Kretek melakukan aksi menolak peringatan Hari Anti Tembakau Sedunia di Tugu Tani, Jakarta Pusat, Kamis. "Hari Anti Tembakau Sedunia merupakan agenda perusahaan asing," kata koordinator aksi Jibal Windiaz dalam orasinya. Mereka menilai masuknya perusahaan rokok asing ke Indonesia untuk menguasai pasar tembakau yang ada di Indonesia. "Kami tidak mau nasib petani tembakau dikuasai ditentukan perusahaan asing. Tembakau adalah berkah untuk Indonesia dan harus menjadi milik kita," kata dia. Persoalan rokok menurut Jibal bukan cuma permasalahan kesehatan tetapi nasib tujuh juta petani yang terancam masa depannya. "Tembakau telah menghidupi jutaan buruh pabrik rokok yang ingin hidup makan dan menyekolahkan anaknya. Juga pedagang asongan yang hidup dari rokok," tuntut mereka. Aksi ini sempat membuat lalu lintas di bundara Tugu Tani tersendat dan beberapa polisi berusaha mengamankan jalannya aksi. (ans) Editor: Aditia Maruli